Pentingnya Mitigasi Risiko Operasional

2 min read

Pentingnya Mitigasi Risiko Operasional

Pentingnya Mitigasi Risiko Operasional – Proses manajemen risiko menekankan pentingnya umpan balik melalui dua mekanisme: pemantauan dan analisis kinerja, serta pertukaran informasi dan konsultasi. Pemantauan dan analisis dilakukan untuk memungkinkan organisasi memantau implementasi risiko dan belajar dari pengalaman.

Pentingnya Mitigasi Risiko Operasional

Dalam manajemen risiko, kita mengenal istilah “mitigasi. “Mitigasi” adalah tindakan berkelanjutan yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan risiko jangka panjang dalam kehidupan.

Sederhananya, “mitigasi” adalah cara menghadapi bencana alam. Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat berbagai kegagalan. Ada empat cara untuk mengurangi dampak tersebut.

Pertama, menerima bahwa tingkat risiko yang muncul masih dalam batas yang dapat diterima, dan untuk mempertahankan atau mengelolanya agar tidak berkembang ke tingkat yang lebih tinggi.

Kedua, dengan berbagi risiko yang dihadapi pihak lain, ketiga dengan mengurangi peluang dan dampak risiko, dan keempat dengan menghindari risiko dengan mengambil atau menghentikan tindakan yang meningkatkan risiko.

Oleh karena itu, mengurangi risiko operasional adalah cara untuk mengatasi kerugian dari berbagai kegagalan. Jenis risiko operasional yang sering kita temui termasuk risiko internal yang biasanya terkait dengan pelanggaran prosedur dan proses.

Hal ini bisa terjadi ketika tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, kurang terorganisir, dan mudahnya melakukan manipulasi dalam risiko internal ini kita mampu menanggulanginya dengan cara membuat Laporan kinerja untuk mengkaji perkembangan pencapaian sasaran bank (hasil aktual dibanding dengan anggaran), Pengendalian aktivitas atas divisi/bagian Laporan kinerja dan penyimpangan secara harian, mingguan, atau bulanan kepada departemen atau divisi, Pengendalian fisik (misalnya pembatasan akses pada asset berwujud seperti kas dan surat-surat berharga).

Misal: batasan fisik, dual custody, pemeriksaan fisik berkala,Kepatuhan dengan limit eksposure Misal: kepatuhan terhadap limit debitur (BPMK)Persetujuan dan otorisasi Persetujuan atas transaksi diatas batas tertentu memverifikasi dan rekonsiliasi Rekonsiliasi secara berkala Pemisahan Tugas dan melakukan Pemisahan petugas back office dan front office, serta Pemisahan petugas pemeriksa dokumen kredit dan monitoring kredit.

Selain risiko internal, risiko sumber daya manusia juga sering ditekankan, risiko sumber daya manusia dapat dipahami sebagai aktivitas personel yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Salah satu aktivitas SDM yang dapat merugikan bisnis adalah penurunan efisiensi operasional. Tentunya banyak faktor yang menyebabkan menurunnya kinerja sumber daya manusia, yang dapat menimbulkan risiko bagi sumber daya manusia di perusahaan.

Masalah dalam industri SDM dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti kualitas pelatihan yang buruk, pergantian karyawan yang tinggi, manajemen yang buruk, dan ketergantungan yang berlebihan pada karyawan kunci (one person only out). Proses mitigasi yang dapat diterapkan antara lain memberikan penghargaan kepada karyawan secara tepat ketika mereka telah mencapai tujuan bisnis yang diinginkan, memberikan arahan dan bimbingan kepada karyawan saat mereka melakukan pekerjaan mereka, memberikan upah dan tunjangan per jam dan meningkatkan upah secara teratur,

Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan yang dapat menciptakan kenyamanan dan keamanan di tempat kerja, Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan pendapat dan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
Risiko Sistem dan Teknologi Risiko ini muncul dari masalah sistem dan teknologi.

Risiko sistem dan teknologi biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem, kesalahan entri data, kesalahan program, keamanan sistem (virus dan peretasan), dan kurangnya pemantauan perubahan. Risiko ini dapat dimitigasi dengan menggunakan sistem yang diperbarui dan pelatihan staf yang andal. Pada akhirnya, risiko eksternal muncul dari faktor eksternal yang juga mempengaruhi kinerja operasional.

Jika responsnya lambat, risikonya bisa fatal. Manajemen risiko eksternal adalah manajemen risiko yang terkait dengan lingkungan eksternal dan dapat diprediksi sejak awal, seperti pertumbuhan ekonomi, kerangka hukum, kerangka sosial budaya, persaingan usaha, fluktuasi harga, lingkungan makro seperti inflasi.

Risiko eksternal yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya antara lain: Perubahan kebijakan nasional, peraturan, dan perubahan kebijakan pemerintah, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan force majeure seperti perubahan iklim dan bencana alam. Sangat penting bagi bisnis dan organisasi untuk mengambil langkah-langkah mitigasi, karena untuk mengatasi masalah saat ini, maju dan terus sukses, mereka harus bebas dari hambatan perilaku dan perusahaan atau organisasi.

Di tulis oleh : Aura Putri Maulana

Mahasiswa STEI SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.