Saat ini, terdapat banyak peluang untuk meningkatkan pendapatan UMKM, salah satunya melalui pemanfaatan media sosial. Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali pada sektor bisnis. Di tengah transformasi digital yang semakin pesat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menjadi salah satu sektor yang terdorong untuk melakukan adaptasi. UMKM memiliki kontribusi besar dalam perekonomian nasional, mencakup lebih dari 99% unit usaha dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di Indonesia Kadin Indonesia (2023). Meskipun peluang digitalisasi semakin luas, sejumlah pelaku UMKM masih cenderung mengandalkan metode konvensional dalam menjalankan kegiatan usahanya, terutama dalam hal pemasaran.
Saat ini, media sosial telah bertransformasi dari sekadar sarana interaksi sosial menjadi salah satu alat pemasaran digital yang efisien, berbiaya rendah, dan memiliki jangkauan yang luas. Media sosial yang sering digunakan yaitu Instagram, TikTok, Facebook, dan WhatsApp Business telah menjadi “etalase virtual” bagi berbagai jenis usaha, termasuk UMKM. Akan tetapi, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh pelaku UMKM. Oleh karena itu, diperlukan ide-ide kreatif, solutif, dan aplikatif untuk membantu UMKM dalam menggali potensi media sosial sebagai alat pemasaran dan peningkatan omzet.
Media sosial berperan penting bagi UMKM karena memiliki sejumlah keuanggulan yang sangat relevan dengan kebutuhan UMKM. Media sosial sebagai tempat promosi yang biayanya lebih rendah sehingga pelaku tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk memasang iklan, cukup dengan kreativitas dalam membuat konten produk dapat dikenal dengan luas. Pelaku UMKM memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dengan calon konsumen atau pelanggan melalui berbagai fitur media sosial, seperti kolom komentar, pesan langsung (direct message), maupun siaran langsung (live streaming). Dengan media sosial juga akses pasar menjadi lebih luas kerena media sosial tidak mengenal batas wilayah, yang sebelumnya hanya dikenal di lingkungan lokal saja dengan menggunakan media sosial bisa menjangkau konsumen nasional hingga internasional dengan konten berupa foto dan video yang menarik.
Meskipun media sosial menyediakan beragam peluang, banyak pelaku UMKM yang belum dapat memanfaatkannya secara maksimal akibat berbagai tantangan yang dihadapi. Rendahnya literasi digital menyebabkan sebagian pelaku usaha belum memahami secara mendalam mekanisme kerja media sosial sebagai sarana pemasaran strategis. Selain itu, kemampuan yang terbatas dalam menciptakan konten yang kreatif dan berkualitas sering menjadi hambatan bagi pelaku UMKM dalam menjalankan strategi pemasaran digital secara efektif. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi menuntut adanya konsistensi dalam penyampaian informasi produk, penerapan strategi yang sistematis dan terukur, serta penguasaan terhadap berbagai fitur yang disediakan oleh platform digital. Tantangan-tantangan ini menjadi hambatan yang signifikan dalam upaya UMKM untuk mengembangkan usahanya melalui media sosial.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan adanya inisiatif atau program konkret yang dapat menjembatani pelaku UMKM dengan ekosistem digital secara praktis, terjangkau, dan mudah diakses. Salah satu gagasan yang ditawarkan adalah program #UMKMGoesDigital, yaitu sebagai langkah untuk memperkuat literasi digital dan strategi pemasaran UMKM melalui media sosial. Edukasi digital yang kontekstual (Bootcamp + Konten Harian) dapat membangun kreativitas menjadi modal utama, bukan peralatan yang mahal. Pelaku usaha juga dapat memanfaatkan paket konten siap pakai serta alat otomatisasi (automation tools), yang memungkinkan UMKM untuk tetap konsisten dalam melakukan promosi tanpa harus memiliki keahlian khusus di bidang desain grafis. Selain itu pelaku usaha juga dapat kolaborasi kemitraan dengan influencer lokal dan custumer loyalty campaign yang dapat membangun komunitas bukan hanya menjual produk.
Salah satu contoh pelaku UMKM dari Banten yang berhasil dalam menjual minuman herbal dengan memanfaatkan aplikasi TikTok untuk membagikan konten edukasi tentang manfaat kesehatan rempah-rempah. Dengan menggunakan strategi “edukasi + hiburan”, video nya beberapa kali viral dan mendatangkan pembeli dari luar kota. Penjual tersebut secara rutin memanfaatkan fitur siaran langsung (live streaming) sambil menawarkan potongan harga khusus bagi para penonton. Strategi ini berhasil mendorong peningkatan omzet bulanan hingga 400% dalam kurun waktu enam bulan.
Dampak jangka panjang apabila strategi ini diterapkan secara masif melalui kolaborasi lintas sektor (pemerintah, perguruan tinggi dan komunitas digital maka UMKM tidak lagi betgantung pada toko fisik atau pelanggan lokal, terbentuknya ekosistem bisnis digital yang saling terhubung, munculnya pelaku-pelaku usaha baru dari generasi muda yang kreatif dan Indonesia siap memasuki era ekonomi digital berbasis kemandirian UMKM.
Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Media sosial memberikan peluang besar bagi UMKM untuk tumbuh tanpa batas. Namun, agar potensi ini tidak menjadi peluang yang sia-sia, diperlukan langkah-langkah yang aplikatif, mudah dijalankan, dan menyentuh langsung kebutuhan pelaku usaha. Melalui program seperti #UMKMGoesDigital, media sosial tidak hanya akan menjadi alat promosi, tetapi juga wadah untuk membangun merek, memperluas pasar, dan meningkatkan omzet secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan, UMKM di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang ke level yang lebih tinggi dan menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Nama Penulis : Siti Ratna Sari
Mahasiswa Institut SEBI