Olahraga dalam Pandangan Islam: Harmoni antara Kesehatan dan Ibadah

2 min read

Dalam era modern yang ditandai dengan gaya hidup serba cepat dan aktivitas yang banyak dilakukan secara digital, kesehatan fisik kerap kali terabaikan. Padahal, Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin tidak hanya mengatur aspek spiritual, tetapi juga mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan jasmani. Salah satu cara yang dianjurkan adalah melalui olahraga. Tidak sedikit yang menganggap bahwa olahraga adalah konsep modern, padahal ajaran Islam sejak 14 abad silam telah memuat nilai-nilai kebugaran jasmani yang terintegrasi dengan spiritualitas. Lalu, bagaimana sebenarnya posisi olahraga dalam ajaran Islam?

Olahraga dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis

Walaupun kata “olahraga” secara eksplisit tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, namun banyak ayat yang memberikan petunjuk pentingnya kekuatan fisik dan kesehatan. Salah satunya terdapat dalam QS. Al-Anfal ayat 60:

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi…” (QS. Al-Anfal: 60)

Menurut tafsir Al-Muyassar dan Tafsir Ibnu Katsir, makna “kekuatan” dalam ayat ini mencakup kekuatan fisik (jasadiyah), termasuk kebugaran tubuh yang diperlukan untuk jihad maupun aktivitas kehidupan lainnya. Artinya, kekuatan fisik adalah bagian integral dari kehidupan seorang Muslim.

Nabi Muhammad SAW juga merupakan sosok yang aktif secara fisik. Beliau dikenal sebagai pribadi yang kuat dan senang berolahraga. Dalam banyak hadis, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah berlomba lari dengan istrinya, Aisyah RA, dan menganjurkan umatnya untuk belajar berkuda, berenang, dan memanah.

Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” (HR. Al-Baihaqi, dalam Syu’abul Iman)

Hadis ini memperlihatkan bahwa olahraga bukan hanya hiburan semata, melainkan juga bentuk pelatihan fisik yang bermanfaat secara sosial dan spiritual.

Manfaat Olahraga dalam Islam

Islam memandang olahraga bukan sekadar kegiatan fisik, namun juga sebagai sarana menjaga amanah tubuh. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak atasmu.”

Kesehatan tubuh adalah titipan dari Allah SWT yang harus dijaga. Para ulama klasik dan kontemporer, seperti Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, menyebutkan bahwa kesehatan tubuh adalah fondasi bagi optimalisasi ibadah. Tubuh yang kuat dan sehat lebih siap menjalankan kewajiban agama seperti shalat, puasa, dan jihad fisabilillah.

Olahraga juga menjadi media pengendalian diri (mujahadatun nafs), karena melatih disiplin, kesabaran, dan ketekunan. Bahkan dalam konteks sosial, aktivitas olahraga seperti lari bersama, futsal, atau bela diri Islam seperti pencak silat menjadi sarana menjalin ukhuwah islamiyah (persaudaraan antar-Muslim).

Olahraga yang Ditekankan dalam Islam

Beberapa olahraga yang disebutkan dalam sumber-sumber Islam antara lain:

Memanah: Selain melatih ketangkasan dan fokus, olahraga ini juga disebut secara langsung dalam beberapa hadis Nabi.

Berkuda: Di masa Nabi, berkuda tidak hanya untuk mobilitas, tetapi juga bagian dari pelatihan militer dan dakwah.

Berenang: Bermanfaat bagi kesehatan fisik, dan juga diasosiasikan dengan kemampuan menyelamatkan diri dan orang lain.

Gulat (Pencak Silat/Bela Diri): Rasulullah sendiri pernah bergulat dengan seorang petarung Arab terkenal, Rukanah, dan mengalahkannya (HR. Abu Dawud).

Berlari dan Jalan Kaki: Rasulullah SAW juga senang berjalan cepat dan kuat dalam bepergian. Ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik ringan juga diperhitungkan sebagai olahraga yang dianjurkan.

Olahraga dalam Islam bukan sekadar aktivitas jasmani, tetapi merupakan ibadah bila diniatkan untuk menjaga kesehatan demi memperkuat ibadah. Islam memberikan perhatian besar terhadap keseimbangan antara kekuatan rohani dan jasmani. Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan modern yang serba cepat ini, umat Islam harus menyadari pentingnya berolahraga secara rutin dan terarah.

Mengikuti jejak Rasulullah SAW yang menjadikan tubuhnya sebagai aset dakwah, setiap Muslim seharusnya menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup islami. Dengan begitu, umat Islam tidak hanya kuat dalam iman, tetapi juga tangguh secara fisik dan sosial, siap berkontribusi secara aktif di tengah masyarakat global.


Penulis : Tsurayya Aliya

Mahasiswa Institut Agama Islam SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink