Jerat Digital Yang Mengancam Mahasiswa

1 min read

Era digital membawa banyak kemudahan bagi mahasiswa, mulai dari akses literatur akademik, forum diskusi, hingga peluang mengembangkan kreativitas melalui media sosial. Sayangnya, kemajuan teknologi juga menghadirkan sisi gelap, salah satunya adalah judi online. Fenomena ini semakin mengkhawatirkan karena tidak sedikit mahasiswa yang terjebak, baik karena rasa penasaran, bujukan teman, maupun iklan yang bertebaran di internet. Judi online seolah menjadi hiburan instan, padahal sesungguhnya merupakan ancaman serius bagi masa depan.

Mahasiswa berada dalam fase transisi menuju kemandirian. Mereka ingin mencoba hal-hal baru, mencari pengalaman, dan sering kali merasa mampu mengendalikan diri. Namun, tanpa kesadaran akan bahayanya, mereka justru mudah terjebak dalam jerat judi online. Ditambah lagi, akses internet yang begitu mudah membuat perjudian digital semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Bahaya Judi Online bagi Mahasiswa

1. Kerugian Finansial

Mahasiswa umumnya masih bergantung pada uang saku dari orang tua. Ketika uang tersebut digunakan untuk bermain judi online, maka kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan membeli buku bisa terabaikan. Banyak kasus mahasiswa yang akhirnya berhutang karena ingin terus bermain. Kerugian finansial inilah yang membuat mereka semakin terjerat.

2. Gangguan Psikologis

Judi online memicu kecanduan. Setiap kali menang, pemain merasa senang dan ingin mengulanginya. Namun, ketika kalah, rasa frustasi muncul dan memicu keinginan untuk bermain lagi demi “balik modal”. Siklus ini berbahaya karena dapat menimbulkan stres, kecemasan, hingga depresi. Bagi mahasiswa yang seharusnya fokus belajar, kondisi ini jelas mengganggu kesehatan mental.

3. Turunnya Prestasi Akademik

Waktu belajar sering terbuang karena asyik bermain judi online. Tugas kuliah terbengkalai, konsentrasi di kelas menurun, bahkan ada yang sampai jarang hadir di perkuliahan. Akibatnya, prestasi akademik menurun drastis. Sayang sekali jika cita-cita yang telah diperjuangkan sejak lama hancur hanya karena kecanduan judi online.

4. Kerusakan Relasi Sosial

Judi online tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga hubungan dengan orang lain. Mahasiswa yang kecanduan sering kali berhutang kepada teman atau keluarga. Tidak jarang, hubungan menjadi renggang bahkan rusak akibat persoalan finansial ini. Selain itu, mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawainya daripada bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.


Penulis : Zahra Nur Cahaya

Mahasiswa Institut Agam Islam SEBI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink