Peran Serta Masyarakat Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

6 min read

Abstrak

Dalam memajukan pendidikan di Indonesia peran serta masyarakat tentunya sangat penting dilakukan oleh sekelompok masyarakat dengan cara-cara tertentu. Kelompok orang yang dimaksud seperti orang tua siswa yang berprtisipasi dalam komite sekolah, masyarakat luas yang tergabung dalam dewan pendidikan serata badan-badan usaha yang yang berpartisipasi dalam program manajemen berbasis sekolah maupun penyelenggara pendidikan non pemerintah yang yang berhubungan langsung dengan pendidikan. Dengan berbagai upaya yang sekolah lakukan dalam menjalin relasi yang intensif dan proaktif disamping membangun citra yang baik akan tumbuh simpati masyarakat yang aktif. Peran serta masyarakat merupakan partisipasi secara sadar untuk berkontribusi dalam program pengembangan kurikulum pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap evaluasi.

Kata Kunci: Masyarakat, Kurikulum, Pendidikan

Peran Serta Masyarakat dalam pendidikan

Pada dasarnya pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya peran serta masyarakat didalamnya. Singkatnya masyarakat memegang peran penting dalam penyelenggaraan, serta pelaksanaan pendidikan utamanya dalam membangun moral peserta didik, meningkatkan keagamaan dan memberikan fasilitas pendidikan bagi anak bangsa. Masyarakat harus aktif berpartisipasi dalam membuat dan menentukan program sekolah bersaman komite sekolah maupun pemerintah Karena masyarakat bukan lagi pihak yang pasif dalam menerima keputusan-keputusna penyelenggara pendidikan. Shield (1994) menegaskan bahwa perubahan sistem pendidikan harus sampai pada hubungan antara sekolah dengan keluarga dan sekolah dengan masyarakat dengan cara melibatkan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah baik yang terkait secara langsung dengan kegiatan pembelajaran maupun yang tidak terkaait secara langsung.

Berhubungan dengan pendidikan masyarakat mempunyai beberapa peran serta seperti yang dikemukakan oleh Resbin L. Sihite (2007:15) bahwa ada tujuh peran serta masyarakat terkait pendidikan antara lain:

Sebagai sumber pendidikanSebagai pelaku pendidikanPelaksana pendidikanPengguna hasil pendidikanSebagai sumber pendidikanSebagai pelaku pendidikan  Pelaksana pendidikanPengguna hasil pendidikanPerencanaan pendidikanPengawasan pendidikanEvaluasi program pendidikan.  

Sedangkan pendapat lain mengatakan keterkaitan masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi sebagai berikut:

  1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan
  2. Masyarakat mempunyai peran dan fungsi edukatif
  3. Masyarakat sebagai sumber belajar

Berdasarkan dari beberapa pendapat yang dikemukakan ruang lingkup peran serta masyarakat merupakan keseluruhan dari perencanaan pendidikan sampai pada evaluasi pendidikan. Dengan demikian masyarakat dan pendidikan saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan sehingga suatu pendidikan bukan menjadi tanggung jawab penyelenggara pendidikan saja melainkan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah

Peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sebagai berikut:

  1. Peran serta masyarakat dalam bentuk financial

      Peran serta masyarakat dalam bentuk financial dapat berupa dukungan dana sesuai dengan kemampuan masyarakat. Orang tua merupkan salah satu mitra sekolah yang dapat berperan serta dalam pendidikan dengan mendukung dana yang dibutuhkan oleh lembaga sekolah. Selain orang tua, lembaga bisnis dan industry juga diharapkan dapat berpartisipasi dengn menyisihkan anggaran untuk pemberian beasiswa pendidikan sebagai wujud yang dapat dipertanggung jawankan untuk keberhasilan pendidikan.

  • Peran serta masyarakat dalam bentuk material

      Wujud peran serta masyarakat dalam bentuk material dapat berupa sumbangan bahan-bahan yang berkaitan dengan material pembangunan. Hal tersebut dilakukan untuk penyempurnaan tempat kegiatan pembelajaran agar berjalan dengan baik dan nyaman.dengan demikian masyarakat dapat mendukung terciptanya lingkungan fisik yang layak dan kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

  • Peran serta masyarakat dalam bentuk akademik

      Dukungan masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap penyelenggara akademik dapat diwujudkan dengan dukungan orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak belajar dirumah. Lembaga-lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan juga dapat berpartisipasi dengan memberikan kesempatan praktik atau magang untuk memberi wawasan secara nyata kepada peserta didik.

  • Peran serta masyarakat dalam bentuk kultural

      Dukungan masyarakat dalam menjunjung dan memelihara niai kultura dan moral yang baik terhadap lingkungan merupakan suatu yang pokok dalam pendidikan. pendidikan moral dalam lingkungan masyarakat tentunya sangat membantu dalam pendidikan karakter siswa. dengan siswa yang berkarakter baik akan menjadikan lingkungan pendidikan semakin baik pula.

  • Peran serta masyarakat dalam bentuk evaluatif

      Dalam melakukan pengendalian dan kontrol terhadap penyelenggaraan pendidikan, keterlibatan masyarakat sangatlah dominan dengan memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kinerja lembaga pendidikan. masyarakat juga berperan serta dalam menyusun atau memberi masukan dalam penyusunan kurikulum bagi lembaga pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Dengan demikian, pengembangan kurikulum di Indonesia tentunya tidak lepas dari peran serta masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan kurikulun tentunya memiliki korelasi yang  konstan dan relevan. Begitu juga dengan kurikulum, kurikulum dapat dikatakan  efektif apabila kurikulum tersebut mampu menyiapkan lulusan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Seperti yang tercantum dalam UUD (Bab XV Pasal 54 ayat 2) “Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan”.

Kurikulum dan Masyarakat

Kurikulum merupakan suatu rancangan pembelajaran yang disusun sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan pendidikan melalui proses pengajaran. Sedangkan masyarakat adalahsekelompok manuisa yang hidup bersama yang saling berinteraksi dan hidup teratur. Dimana masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang paling mendukung pendidikan individu dengan belajaar berosialisasi dan memperoleh keterampilan.

Kurikulum dan masyarakat merupakan korelasi yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan yang dimaksud adalah keterkaitan antara keduanya dalam mengikuti arus perkembangan zaman yang terus mengalir. Masyarakat hidup mengikuti arus perkembangan zaman sedangan kurikulum menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Dengan kata lain masyarakat terus berubah dan bebenah begitu pula dengan kurikulum yang harus berubah dan bebenah sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada zamannya.

Dalam sejarah kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan yang terjadi baik dalam bentuk orientasi, pendekatan bahkan dalam filosofinya. Bukanlah suatu yang mengherankan  saat terjadinya perubahan kurikulum tersebut karena pada dasarnya prinsip kurikulum sendiri yakni relevan saling terkait dan berguna secara langsung dalam masyarakat. Sebagaimana tersebut maka sebuah kurikulum harus mampau berjalan secara dinamis agar dapat menyesuaikan dengan dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dimana kurikulum tersebut dilaksanakan. Perkembagan kurikulum yang terjadi tercatat sebagai berikut:

Kurikulum tahun 1968Kurikulum tahun 1975Kurikulum tahun 1984Kurikulum tahun 1994Kurikulum tahun 2004 (KBK)Kurikulum tahun 2006 (KTSP)Kurikulum tahun 2013 (K13)

Perubahan kurikulum yang terjadi merupakan bentuk pengembangan kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat seiring perkembangan zaman. Hal ini juga tidak lepas dari perkembangan IPTEK yang semakin maju. Seperti pada kurikulum 2013 yang saat ini digunakan, pembelajaran dilakukan tidak lepas dari teknologi informasi yang ada. Kemudahan dalam menggunakan teknologi informasi yang berkembang di lingkungan masyarakat menjadikan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum di Indonesia selalu berkembang, berubah dan bebenah sesuai dengan kebutuhan msyarakat dan tuntutan masyarakat.

Kesimpulan

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa Masyarakat harus aktif berpartisipasi dalam membuat dan menentukan program sekolah bersaman komite sekolah maupun pemerintah Karena masyarakat bukan lagi pihak yang pasif dalam menerima keputusan-keputusna penyelenggara pendidikan. masyarakat juga memegang peran penting dalam penyelenggaraan, serta pelaksanaan pendidikan utamanya dalam membangun moral peserta didik, meningkatkan keagamaan dan memberikan fasilitas pendidikan bagi anak bangsa. Dengan begitu masyarakat dan pendidikan saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan sehingga suatu pendidikan bukan menjadi tanggung jawab penyelenggara pendidikan saja melainkan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah.

Pengembangan kurikulum di Indonesiaa juga tidak lepas dari adanya kemajuan IPTEK. Dengan adanya perkembangan yang semakin pesat dalam dunia teknologi menjadikan kebutuhan masyarakat pun terus berubah. Sehingga hal tersebut berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia yang juga ikut berkembang mengikuti perubahan yang ada. Pengembangan kurikulum pendidikan tentunya tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam menyusun atau memberi masukan dalam penyusunan kurikulum bagi lembaga pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

REFERENCES

Arifin, M. B. U. B., & Fahyuni, E. F. (2020). Pemberdayaan Konselor Sebaya di MTs Darussalam Taman dan MTs Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo. Indonesian Journal of Cultural and Community Development1(2).

Arifin, M., By, B. U., & Nurdyansyah, N. (2018). Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan.

Arifin, M. B. U. B., & Fitria, K. L. (2017). The Implemantation of Islamic Character Through Developing Material of Indonesian Language in 3rd Grade of Islamic Elementary School. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School1(1), 23-36.

Arifin, M. B. U. B., Nurdyansyah, N., & Rais, P. (2018, January). An Evaluation of Graduate Competency in Elementary School. In 1st International Conference on Intellectuals’ Global Responsibility (ICIGR 2017). Atlantis Press.

Arifin, M. B. U. B., Nurdyansyah, I. R., & Fauji, I. (2019). Teaching Media of Fiqh Magazine Model to Improve Prayer Understanding in Primary School Students. Universal Journal of Educational Research7(8), 1820-1825.

Arifin, M. B. U. B., Sholeh, M., Hafiz, A., Agustin, R. D., & Wardana, M. D. K. Developing Interactive Mobile Mathematics Inquiry to Enhance Students’ Mathematics Problem-solving Skill. iJIM, 15(01), 2021.

Eni Fariyatul Fahyuni, E. F. F., & Dwi Nastiti, D. N. Eksplorasi Sains Peristiwa Alam Yang Menakjubkan.

Fahyuni, E. F., Arifin, M. B. U. B., & Nastiti, D. (2019). DEVELOPMENT TEXTBOOK WITH PROBLEM POSING METHOD TO IMPROVE SELF REGULATED LEARNING AND UNDERSTANDING CONCEPT. JURNAL PENDIDIKAN SAINS (JPS)7(1), 88-92.

Fahyuni, E. F., Wasis, W., Bandono, A., & Arifin, M. B. U. B. (2020). Integrating Islamic values and science for millennial students’ learning on using seamless mobile media. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia9(2), 231-240.

Fahyuni, E. F., Arifin, M. B. U. B., Fahmawati, Z. N., Triayudha, A., & Sudjarwati, S. (2020). Gerakan Menulis Buku Siswa SMP Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Abdimas PHB: Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming3(2), 29-40.

Musfiqon, H. M., & Arifin, M. B. U. B. (2016). Menjadi Penulis Hebat. Nizamia Learning Center.

Muhammad, M. (2015). Menjadi Pengawas Sekolah Profesional. Nizamia Learning Center1, 1-193.

Nisak, N. M., Arifin, M. B. U. B., Fahyuni, E. F., & Rahmawati, I. M. (2020). THE DEVELOPMENT OF COMIC FORMATTED FIQH TEXTBOOK FOR ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL. European Journal of Education Studies8(1).

Nurdyansyah, N., & Arifin, M. B. U. B. (2018, January). Integration of Islamic Values in Elementary School. In 1st International Conference on Intellectuals’ Global Responsibility (ICIGR 2017). Atlantis Press.

Nurdyansyah, N., Arifin, M. B. U. B., & Rosid, M. A. (2021). PENGEMBANGAN MEDIA ALAT PERAGA EDUKATIF INTERAKTIF (APEI) LABORATORIUM BENGKEL BELAJAR BERBASIS CUSTOM BY USER. Educate: Jurnal Teknologi Pendidikan6(1).

Pakistyaningsih, A., Nurdyansyah, N., Arifin, M. B. U. B., Rudyanto, H. E., & Rais, P. (2019). School library utilization technology model to improve reading interest and reading ability in elementary education. Universal Journal of Educational Research, 7(9), 1945-1955.

Setiyawati, Enik., Wulandari, Fitria., Arifin, M. B. U. B., Rudyanto, H. E., & Santia, Ika. (2018). Using Online Learning Systems to Measure Students’ Basic Teaching Skill. International Journal of Engineering & Technology, 7(4.7), 463-467.

Wahid, Y., Nuzulia, N., & Arifin, M. B. U. B. (2020). Development of Learning Media for PEN Material (Puzzle Nusantara) Cultural Diversity to Improve Learning Outcomes of Fourth Grade Students at MIS Al-Falah Lemahabang. Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School4(2), 101-111.

HANNA WITASYA

Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah STEI SEBI

Meningkatkan Efisiensi Bisnis dengan Sistem Informasi…

Di era digital saat ini, perusahaan tidak lagi mengandalkan pencatatan manual dalam mengelola transaksi keuangan. Sebagai solusi modern, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) hadir untuk...
Aulia
54 sec read

Maraknya Judi Online dan Cara Menanganinya

Dalam beberapa tahun terakhir, judi online semakin marak di berbagai kalangan masyarakat. Kemudahan akses melalui internet dan perangkat mobile membuat praktik ini berkembang pesat....
sayidah
1 min read

Destinasi yang Wajib Dikunjungi Saat di…

Bandung, yang terkenal dengan sebutan “Kota Kembang”, memiliki banyak destinasi indah yang menarik untuk dikunjungi. Berikut beberapa destinasi yang patut dicoba: Tangkuban PerahuGunung berapi...
Depokcom
59 sec read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink