Etika dan Prilaku Konsumen

56 sec read

Konsep Akad Jual Beli

Etika dan Prilaku Konsumen – Banyak pendapat orang tentang pengertian etika, karena etika adalah studi tentang sikap dan kebiasaan manusia yang beraneka ragam.

Etika dan Prilaku Konsumen

Pengertian etika dilihat dari sudut pandang nilai filosofis etika, yaitu:

1. Relativisme: keputusan etis dibuat berdasarkan kepentingan pribadi dan kebutuhan pribadi.

2. Utilitarianisme (kalkulasi untung dan rugi): keputusan etis dibuat berdasarkan hasil yang diberikan oleh keputusan-keputusan ini. Suatu tindakan disebut etis jika memberikan keuntungan terbesar bagi sejumlah besar orang.

3. Universalisme (kewajiban): keputusan etis yang menekankan maksud suatu tindakan atau keputusan. Keputusan yang sama harus dibuat oleh setiap orang di bawah kondisi yang sama.

4. Hak (kepentingan individu) : keputusan etika yang menekankan nilai-nilai individu, kebebasan untuk memilih.

5. Keadilan distributif (keadilan dan kesetaraan) : keputusan etika yang menekankan nilai-nilai individu, keadilan dan menegaskan pembagian yang adil atas kekayaan dan keuntungan.

 Konsumsi secara etimologi dapat diartikan pemakaian barang hasil produksi, baik pakaian, makanan dan lain-lain. Sedangkan pelakunya disebut sagai konsumen .Konsumsi menurut M. Abdul Mannan adalah berarti permintaan ,konsumsi juga bisa diartikan pengeluaran.

Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedangkan konsumen yaitu pemakai barang atau jasa dari hasil produksi. Ilmu perilaku adalah studi ilmiah tentang perilaku manusia. Jadi, prilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal atau kegiatan mengevaluasi.

Etika konsumen adalah berdiri sebagai pribadi yang akan mencukupi kebutuhan hariannya maka konsumsi dalam hal ini berarti memakai, menggunakan atau bahkan memakan, seperti memakai baju, sepatu, menggunakan mobil, jam, memakan nasi, termasuk juga meminum.

Ditulis Oleh Muhammad Fikri Attamimi (Mahasiswa STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Seedbacklink