Mengembankan Kebiasaan Produktif

1 min read

Kita sering kali dihadapkan dengan keputusan-keputusan setiap hari, tapi seringnya itu bukan keputusan yang dilakukan secara sadar. Sering kali kebiasaan kitalah yang membuat keputusan untuk kita. Sebuah studi yang dilakukan di Duke University pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 40 % dari tindakan yang dilakukan orang adalah kebiasaan yang bertentangan dengan keputusan-keputusan yang dibuat secara sadar.

Kebiasaan mendefinisikan sebagai sesuatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang.  Kebiasaan bersifat hampir otomatis, kita tidak perlu memikirkan tindakan dan melakukannya begitu saja. Kebiasaan merupakan cara otak kita untuk menjadi malas atau aktif sebagaimana yang disebutkan ahli saraf.

Bagaimana kebiasaan terbentuk? Dalam the power of habits, Charles Duhigg membuat garis besar tentang tiga hal penting yang harus diketahui tentang membentuk kebiasaan yaitu :

  1. Membentuk kebiasaan memerlukan waktu. Karena tidak akan dapat terjadi dalam waktu semalam.
  2. Kebiasaan terbentuk oleh tiga komponen: pemicu, rutinitas, dan imbalan. Tiga unsur ini ada secara bersamaan-sama membentuk lingkaran kebiasaan.
  3. Kebiasaan dapat diubah dan diadaptasi.

Mengubah kebiasaan dengan apa yang kita lakukan saat ini secara efektif dan menciptakkan kebiasaan baru. Tiga hal yang secara khusus telah terbukti menjadi hal yang paling efektif : tantangan 30 hari, memaksa otak kita untuk menjalani kebiasaan tertentu selama 30 hari sampai berjalan otomatis. Kemudian mengecek putaran kebiasaan. Jika kita ingin mengubah kebiasaan, kita harus menangani setiap unsur dari putaran kebiasaan ( pemicu, rutinitas, dan imbalan ) ini untuk “meretasnya”.

Bagaimana kita mengatur kemauan? Terkait mengubah kebiasaan, kita harus mempunyai tekad atau kemauan keras untuk melakukan kebiasaan yang baru. Berikut adalah beberapa tips untuk mempertahankan tekad sampai kebiasaan berubah:

1. Niat

Kita tidak bisa meremehkan kekuatan niat untuk mendorong kemauan kita. Jika tidak melakukan sesuatu, kemungkinan besar kita tidak akan melakukannya.

2. Melakukan perubahan-perubahan kecil

Jangan melakukan semua kebiasaan dalam waktu semalam, karena kita akan mudah menyerah dan kembali pada kebiasaan lama. Lakukan penyesuaian secara bertahap.

3. Pedoman yang jelas

Tetapkan pedoman yang jelas  dan spesifik rutinitas yang baru seperti, olahraga secara teratur. Lalu tetapkan kapan olahraga dilakukan, berapa lama berada disana, dan lakukan secara spesifik.

4. Ikrar public

Kasih tahu orang terdekat kita tentang target-target baru yang akan kita lakukan. Kita bisa mengecewakan diri kita sendiri, tapi jauh lebih sulit mengecewakan orang-orang terdekat kita.

5. Berdoa

Mintalah kepada Allah untuk membantu kita dalam perubahan-perubahan yang kita inginkan.

Pada akhirnya Dialah yang bisa mengatur semua keadaan dan kemauan untuk mendorong kebiasaan kita menjadi lebih baik.

Penulis : Hafsah Nur Syahidah

Mahasiswi STEI SEBI

AKUNTANSI MANAJEMEN

Akuntansi manajemen adalah cabang akuntansi yang berfokus pada pengumpulan, analisis, dan interpretasi data keuangan dan non-keuangan yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu...
Faradibah
58 sec read

Apa itu Riba? Dasar Hukum, dan Jenisnya.

Riba adalah sebuah konsep yang memiliki signifikansi besar dalam Islam dan ekonomi Syariah.  Ini merupakan salah satu aspek yang harus dipahami dengan baik oleh umat...
Faradibah
2 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.