Prinsip dalam pengambilan keputusan

1 min read

Prinsip dalam pengambilan keputusan – Pengambilan keputusan merupakan proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan (Eisenfuhr, 2010).  Dalam buku karya Baltes dan Smith tahun 1990, mereka mengemukakan bahwa mengenai pengambilan keputusan membutuhkan tiga prinsip yaitu : keberanian untuk bersikap rasional, kreativitas dan penilaian yang seimbang.

Prinsip keberanian bersikap rasional muncul ketika kita mengatasi masalah yang sulit untuk menggabungkan antara insting kita dengan rasionalitas. Pada umumnya, rasional adalah keyakinan yang dapat diterima atau ditolak berdasarkan bukti. Akan menjadi tidak rasional jika suatu keyakinan diterima atau ditolak hanya berdasarkan kesesuaian dengan konsep diri, gaya hidup, lingkungan sosial atau perasaan.

Adapun beberapa tanda bahwa diperlukannya keberanian untuk bersikap rasional, yatu : menggeser tanggung jawab. Salah satu cara termudah untuk mengelak dari tanggung jawab adalah dengan memberikannya kepada orang lain. Terkadang menyalahkan orang lain bisa lebih nyaman daripada bertanggung jawab atas keputusan kita sendiri; memperkuat pendapat diri sendiri. Misalnya, Anda dapat mencari informasi yang dapat mendukung pandangan Anda. Anda juga bisa membuat alasan yang berlebihan mengapa keyakinan Anda adalah yang terbaik. Anda mungkin mendapatkan lebih banyak amunisi dari orang-orang yang berpikiran sama, sehingga anda dapat meremehkan pandangan orang lain; Emosi yang berlebihan. Misalnya ada tanggapan orang lain terhadap tanggapan anda, tetapi respon anda adalah dengan cara membungkamnya. Hal Ini dicapai melalui emosi atau kemarahan, yang secara efektif menutup sudut pandang lain;

Cara paling sederhana untuk menggunakan lebih banyak keberanian bersikap rasional  adalah dengan berkonsentrasi mengikuti proses pengambilan keputusan daripada berfokus pada konsekuensi dari pilihan kita. Ini disebut Memiliki orientasi proses. Misalnya, banyak orang menunda membuat pilihan investasi lebih lama dari yang diperlukan karena mereka khawatir dengan ketidakpastian berapa banyak uang yang bisa mereka peroleh atau hilangkan.

Prinsip kedua yaitu berfikir kreatif. Salah satu cara untuk mengambil keputusan dengan rasional adlah dengan berfikir kreatif. Dalam buku karya Baltes dan Smith tahun 1990, ada dua hal alasan mengapa kreativitas dibutuhkan, yaitu : tidak mendapatkan ide lagi dan ideyang datang sama seperti sebelumnya.

John cleese asal inggris, sepanjang karirnya bekerja keras untuk menghasilkan ide-ide baru yang berguna. Beliau mengutip “Sulit untuk menjadi menyenangkan dan karena itu kreatif di bawah yang biasa tekanan dan kendala hidup Anda. Pertama, ciptakan ruang untuk diri Anda sendiri jauh dari tuntutan itu… Selanjutnya, pesan ruang kreatif Anda untuk jangka waktu tertentu. Setelah itu, kehidupan normalmu akan dimulai lagi.”

Prinsip yang ketiga untuk mengambil keputusan yang rasional adalah penilaian yang seimbang. Untuk mengambil penilaian yang seimbang maka dipelukan adanya pertimbangan. Penilaian yang baik melibatkan pemberian bobot yang sesuai untuk setiap pertimbangan, sedangkan bobot yang tidak tepat mencerminkan penilaian yang buruk.

Penilaian yang seimbang ini diperlukan untuk mengevaluasi kepentingan relatif dari bagian-bagian pengambilan keputusan. Kreativitas bersifat kualitatif, sedangkn penilaian bersifat kuantitatif. Maka penilaian ini sering dibantu oleh angka dan perhitungan.

Berikut tanda bahwa diperlukannya penilaian yang seimbang, yaitu : sering menunda keputusan. Karena semua informasi yang didapat begitu melimpah, terkadang orang menunda untuk mengambil keputusan; hanya memiliki satu keputusan; semua pertimbangan merujuk pada opsi yang sama; kebimbangan. Ketika condong ke satu pilihan pada beberapa kesempatan dan yang lain pada waktu yang berbeda, mungkin karena terlalu banyak yang harus dipertimbangkan.

Penulis: Risma Hanifah

Prodi: Manajemen Bisnis Syariah (STEI SEBI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.